Mencari menu sajian ayam goreng di Jakarta tidaklah sulit. Beraneka masakan olahan ayam mulai dari ayam goreng, ayam bakar hingga aya sayur dan lainnya ada di semua wilayah Jakarta. Demikian pula Ayam Goreng Tulang Lunak. Di sekitar Jakarta Barat bahkan ada waralaba Ayam Goreng Tulang Lunak. Sajian masakan ayam yang dipresto sehingga lunaknya bukan saja dagingnya tapi hingga ke tulang.
Istilah ayam presto sendiri sebenarnya sudah dikenal lama oleh orang Jawa Tengah. Hanya pada masa tahun 1980-an istilah ini hanya di kenal kalangan tertentu, khususnya yang mengetahui teknologi memasak dengan alat presto. Namun kemudian ada pengusaha yang mempopulerkan menu masakan ayam ini dengan nama yang jauh lebih mudah diingat. Ayam Goreng Tulang Lunak diperkenalkan pertama kali di Jakarta oleh Ny. Nani Sugiono di tahun 1989.
Seperti pengakuan anaknya, Nur Cahyo kepada kelanakuliner, "Istilah ayam presto pada awalnya justru kurang populer bagi masyarakat awam. Kami mencoba membangun merk dengan istilah Ayam Goreng Tulang Lunak," kenang Nur Cahyo yang telah beranak dua ini membuka sejarah awal usaha yang sudah masuk ke generasi ke dua ini. "Jadi baru kami lah pada saat itu pertama kali yang menggunakan nama Ayam Goreng Tulang Lunak!" ungkap lelaki beristrikan Novita Yunianti ini.
Ayam Goreng Tulang Lunak yang dimiliki oleh pak Sugiono dengan merk nama sang istri, Ny. Nani Sugiono pada mulanya adalah sebuah tenda kaki lima di depan sebuah masjid Salman Al Farisi kantor Bulog di jalan Raya H. Ten. Tak lama setelah beberapa bulan berjalan, keluarga pak Sugiyono mencoba mengembangkan usaha dengan mengontrak sepetak rumah tak jauh dari masjid itu dan masih di pinggir jalan dengan kapasitas 3 meja atau setidaknya 12 kursi.
Seiring dengan kian populernya makanan ayam goreng tulang lunak di tengah masyarakat dari tahun ke tahun berjalan, maka pak Sugiono memperluas kontrakan rumahnya ke sampingnya. Semakin maju resto Ayam Goreng Tulang Lunak Ny. Nani S. maka bermunculan pula secara bersamaan waralaba usaha sejenis. Biarpun begitu Nur Cahyo menampik bahwa usaha milik orang lain yang menggunakan sistem waralaba itu sebagai pesaing langsung. "Kita beda konsep dan juga beda selera. Kebetulan saya sendiri juga berbisnis macam-macam," paparnya menjelaskan tentang hiasan dinding berupa kerajinan ukiran kaligrafi di atas plat kuningan yang terpajang di tembok restorannya.
"Kini memang saya mencoba untuk fokus ke usaha restoran ini," jelasnya santai. Apalagi merk restoran sederhana itu kini kian melambung semenjak beberapa stasiun televisi mulai dari ANtv, GlobalTV, TransTV dan Trans7 meliput AGTL Ny. Nani S. Tak kalah ramainya liputan media cetak juga seperti berebut menuliskan tentang ramainya pelanggan yang menggemari masakan ayam khas Jogja ini, seperti Tabloid Info Kuliner, Koran Wartakota, Tabloid Kontan, Majalah Pengusaha, Tabloid Peluang Usaha, Tabloid Prestasi dan media cetak ibukota lainnya.
Sedangkan kelanakuliner kali ini bukan mencicipi menu ayam goreng tulang lunak, namun ayam bakar tulang lunak. Ya sama saja, tapi sepertinya aroma gosong dari bakaran ayam yang telah dipresto selama berjam-jam ini paling disukai pengunjung rumah makan yang kini berkapasitas 50 kursi itu dan terisi separuhnya, padahal waktu itu sudah lewat jam makan siang. Ayam bakarnya terasa gurih dan tulangnya yang lunak membuat saya enggan menyisakan banyak tulang empuk itu. Sambal pedasnya pun terasa pas sekali dengan daging ayam yang wangi harum panggangan.
Yang bikin unik makan ayam khas tradisional Jogja ini adalah minumannya. Di samping minuman ringan umum seperti Softdrink, Es Jeruk dan Es Teh Manis, ada juga aneka minuman tradisional yang tersedia untuk menemani makan Anda, mulai dari Es Beken (Beras Kencur), atau Es Kunas (Kunir Asem) dan Es Gulas (Gula Asem), termasuk juga Es Sari Lidah Buaya, Sari Rumput Laut dan Kopi Mineral.
Ada lagi kelebihan yang ditawarkan oleh rumah makan bergaya tradisional ini, yakni kesanggupan mengirimkan pesanan hingga 6000 box. "Bahkan kami pernah mengirim pesanan dalam 5 hari hingga 11.000 box," ungkap Nur Cahyo. Wajar saja pesanan ini begitu banyak karena dengan pengalamannya RM Ayam Goreng Tulang Lunak ini pernah menerima order kantoran bahkan beberapa BUMN. Sebut saja baru-baru ini Kongres Partai Demokrat di JCC, Badan POM, Adira Finance, Astra Daihatsu Sunter, Rumah Sakit Islam, JICT Tanjung Priok, Gedung DPR. "Pokoknya banyak lah yang nggak bisa disebutkan, Mas!" pungkas Nur Cahyo tentang banyaknya pesanan kantoran.
Buat acara resepsi kantor atau pesta pernikahan, ulang tahun sepertinya menu paket ayam tulang lunak bisa jadi pilihan. Pilihan pesanan paket box ini mulai dari harga Rp 18.000,-/box. Bila nasi putih diganti dengan nasi uduk, maka harga ditambah Rp 1.000,- plus bonus krupuk.
Sumber : mutiaraalamresto
Lihat juga :
Laguna
Sushi tei
Tamani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar