Pages

WELCOME TO MY BLOG

Selasa, 30 November 2010

Kepuasan Hitsumabushi di Restoran Horai Jinya,

Nagoya adalah salah satu kota utama di Jepang. Puluhan ribu tenaga asing, tak terkecuali orang Indonesia, tinggal tak jauh dari kota ini karena di Provinsi Aichi ini terdapat pabrikan Toyota yang sudah terkenal seantero dunia. Mereka, para tenaga kerja asing, kebanyakan memang bekerja di pelopor industri otomotif yang menjadi andalan Jepang tersebut.

Kembali ke soal makanan khas Nagoya, ada beberapa makanan yang memang hanya ada di Nagoya seperti kishimen, sejenis mi kwetiau yang berbentuk seperti pita lebar dan tipis, atau uiro, sejenis dodol yang dibuat dari tepung beras ketan dan gula kini diberi aroma atau rasa macam-macam.

Bagi yang belum tahu, mungkin penasaran dengan apa itu hitsumabushi? Hitsumabushi adalah masakan yang terdiri atas potongan-potongan unagi yang disusun di atas nasi yang masih panas dan diletakkan di tempat kayu yang bernama ohitsu. Jadi, hitsumabushi berasal dari kata ohitsu dan mabusu. Arti harfiahnya kurang lebih adalah ohitsu yang ditutupi oleh sesuatu. Hitsumabushi muncul pertama kali pada zaman Meiji (1868—1912) dan merupakan hidangan yang disajikan kepada kelompok orang banyak.

Menurut cerita, pada waktu menyajikan makanan untuk orang banyak, pelayan kebingungan karena lauknya tidak mungkin mencukupi. Oleh karena itu, agar sesuai dengan jumlah tamu, unagi kemudian dipotong tipis-tipis seperti fillet dan dihidangkan dengan cara menatanya di atas nasi.

Keunikan tersendiri bagi pecinta kuliner mancanegara. Kepuasan adalah milik anda msing-masing. Jika anda ingin kepuasan itu hadir bersama Hitsumabushi, segeralah berkunjung ke Restoran Horai Jinya, dekat Stasiun Nagoya dan Inao. Keduanya merupakan restoran Hitsumabushi terkenal di Nagoya.

* mediaindonesia
Lihat juga : table8, sushi tei, tamani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar