Ingin berwisata kuliner sambil cuci mata, datang aja ke Food Street Nagoya Hill. Beragam makanan nusantara dan barat tersajikan di sana. Suasananya enak, pas banget sebagai tempat untuk bersantai.
Jejeran kursi itu dipasang berderet-deret. Tertata rapi dengan meja-meja yang bersih. Di kanan-kirinya berdiri puluhan rumah makan yang menyajikan beragam makanan dan minuman. Ada masakan Nusantara, ada juga rumah makan yang menyediakan makanan ala barat seperti burger, steak dan pizza.
Lantainya berkeramik licin. Bersih. Tak terlihat ada tumpukan sampah atau sisa-sisa makanan di bawah meja. Jarak antar kursi terukur, tak sesak dan terasa lapang. Sejumlah pramusaji berdiri dengan senyum mengembang, menawarkan makanan dan minuman kepada pengunjung yang lalu lalang.
Itulah Food Street Nagoya Hill. Sebuah tempat wisata kuliner jalanan yang berada di sisi barat mal terbesar di kawasan Nagoya, Nagoya Hill. Panjangnya sekitar 200 meter dengan lebar 12 meter. Setiap hari, Food Street tersebut dikunjungi ribuan orang. Sejak dibuka pertama kali pada September 2006 silam, Food Street Nagoya Hill itu tak pernah sepi. Dibuka mulai pukul sepuluh pagi sampai pukul sepuluh malam, tempat tersebut menjadi tujuan wisata kuliner. Pengunjung ada yang datang dengan niat hanya untuk makan, ada juga yang datang setelah berbelanja di mal tersebut.
Pengunjung tinggal pilih mau makan apa, lalu duduk di kursi-kursi yang ada. Ada sekitar 60 rumah makan yang berjualan di Food Street Nagoya Hill itu, menyajikan beragam jenis makanan. Yang menjual masakan nusantara misalnya, ada Citra Pempek dan Pempek Pak Raden menyajikan pempek khas Palembang, Raja Bebek menyajikan beragam masakan bebek dan ayam, Soto Kwali, Arum Bandung, Ayam Penyet Ria dan lainnya.
Ada juga RM Losari yang menyajikan masakan Makassar seperti coto dan konro, Gajah Mungkur menyajikan mie dan bakso, Es Teller 77, Ayam Goreng Mbak Ratih dan Ayam Goreng Fatmawati. Bagi yang punya kerinduan akan masakan Cianjur, ada Ikan Goreng Cianjur. Juga ada Restoran Solo, Martabak Har dan resto cafe Godiva.
Bagi yang menyukai masakan barat, tinggal pilih mau makan KFC atau A&W yang juga ada di Food Street. Ada Pizza Hut untuk penyuka pizza dan ada restoran baru bernama Rubber Tree yang menyajikan steak.
Selain itu, ada juga tenda-tenda yang menjual makanan ringan dan kerupuk. Bagi yang hanya ingin minum kopi atau minuman ringan lainnya juga ada. Bahkan ada Es Monster dengan harga Rp10 ribu-Rp12 ribu per gelas.
Selain sajian makanan dan minuman, Food Street Nagoya Hill juga menawarkan suasana yang nyaman. Ada tempat karaoke, juga pusat permainan anak di bagian ujung. Deretan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari berbagai bank juga tersedia di sana. Kawasan ini juga menyediakan sejumlah hotspot bagi pengunjung sehingga pengunjung yang ingin makan, minum secangkir kopi, dan ngobrol di mal bisa sembari browsing internet bagi yang memiliki komputer jinjing. Belum lagi ditambah dengan hiburan seperti live music dan karaoke yang akan membuat suasana menjadi semakin semarak.
Menurut Darwin Nasution, Fitting Out Coordinator Nagoya Hill, Food Street didesain sebagai city walk yang mengadopsi bangunan serupa di Singapura. Food Street berada di dalam mal, tetapi didesain dengan ruang dan lahan yang agak lebar sehingga menyerupai kota mini. Bagian atasnya ditutup dengan policarbon dengan desain yang disebut skylight. Dengan demikian, pengunjung bisa lebih leluasa menikmati aktivitas makan-minum dan bersantai tanpa harus khawatir kepanasan dan kehujanan. ”Mirip sama Bugis Junction di Singapura,” kata Darwin.
Pengunjung yang datang, katanya, tinggal duduk dan memilih mau makan apa. “Semua tersedia. Ingin makan sambil bersantai, ya di Food Street ini tempatnya.
* batampos
table8,
table8,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar