Tidak jarang kita dengar jenis kopi ini, Kopi Luwak. Kopi Luwak menjadi terkenal tidak hanya karena rasanya yang memang lebih nikmat, tetapi juga karena asal usulnya yang unik. Kopi Luwak merupakan hasil dari seduhan biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak. Luwak adalah musang, jadi biji kopi ini dihasilkan akibat proses pencernaan yang telah dimakan oleh musang luwak. Kopi Luwak telah dikenal di kawasan Asia Tenggara bahkan ketenarannya berhasil menembus angka 100USD per 450 gram.
Berdasarkan proses ilmiah, luwak atau musang ini memilih biji kopi dengan tingkat kematangan yang optimal dilihat dari rasa dan aromanya. Musang memakannya dengan cara mengupas kulit luarnya kemudian menelan bijinya. Biji kopi yang terbungkus kulit luarnya (kulit tanduk/parchment) tidak akan hancur di dalam pencernaan luwak. Hal ini dikarenakan proses pencernaan luwak yang cukup sederhana sehingga biji kopi kemudian keluar bersama dengan feses secara utuh, masih terbungkus dengan kulit tanduk.
Keuntungan dari kopi luwak adalah kadar kafeinnya yang tergolong sangat rendah, hanya sekitar 0,5 sampai dengan 1 persen. Proses fermentasi di dalam tubuh musang itulah yang menciptakan pengurangan kadar kafein kopi luwak. Khasiat kopi luwak bagi kesehatan adalah juga bisa meningkatkan stamina tubuh dan baik untuk mencegah penyakit diabetes. Kandungan protein dalam kopi luwak ternyata lebih rendah dibanding jenis kopi lainnya, tetapi memiliki kadar lemak lebih tinggi. Kandungan protein yang lebih rendah ini menyebabkan rasa kopi luwak tidak terlalu pahit bila dibanding dengan jenis kopi lainnya.
Bila ditelaah dari aromanya, kopi luwak akan menguarkan aroma yang berbeda bila diseduh. Aromanya lebih kuat dan kentara dibanding kopi hitam maupun kopi tubruk. Kopi luwak sangat dicari dan menjadi salah satu komoditi yang paling populer di belahan negara lain, sebut saja misalnya Jerman dan Amerika. Namun sayangnya, populasi musang luwak terancam punah karena dagingnya sering kali diambil untuk dijadikan obat.
Berdasarkan proses ilmiah, luwak atau musang ini memilih biji kopi dengan tingkat kematangan yang optimal dilihat dari rasa dan aromanya. Musang memakannya dengan cara mengupas kulit luarnya kemudian menelan bijinya. Biji kopi yang terbungkus kulit luarnya (kulit tanduk/parchment) tidak akan hancur di dalam pencernaan luwak. Hal ini dikarenakan proses pencernaan luwak yang cukup sederhana sehingga biji kopi kemudian keluar bersama dengan feses secara utuh, masih terbungkus dengan kulit tanduk.
Keuntungan dari kopi luwak adalah kadar kafeinnya yang tergolong sangat rendah, hanya sekitar 0,5 sampai dengan 1 persen. Proses fermentasi di dalam tubuh musang itulah yang menciptakan pengurangan kadar kafein kopi luwak. Khasiat kopi luwak bagi kesehatan adalah juga bisa meningkatkan stamina tubuh dan baik untuk mencegah penyakit diabetes. Kandungan protein dalam kopi luwak ternyata lebih rendah dibanding jenis kopi lainnya, tetapi memiliki kadar lemak lebih tinggi. Kandungan protein yang lebih rendah ini menyebabkan rasa kopi luwak tidak terlalu pahit bila dibanding dengan jenis kopi lainnya.
Bila ditelaah dari aromanya, kopi luwak akan menguarkan aroma yang berbeda bila diseduh. Aromanya lebih kuat dan kentara dibanding kopi hitam maupun kopi tubruk. Kopi luwak sangat dicari dan menjadi salah satu komoditi yang paling populer di belahan negara lain, sebut saja misalnya Jerman dan Amerika. Namun sayangnya, populasi musang luwak terancam punah karena dagingnya sering kali diambil untuk dijadikan obat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar