DI Katsusei Anda bisa menikmati beragam varian katsu premium dengan bumbu dan bahan baku impor berkualitas tinggi serta suasana bersantap yang nyaman dan berkesan. Siapa yang tidak kenal masakan katsu.
Menu khas Jepang ini sudah lama populer di Indonesia dan banyak disajikan di restoran Tanah Air. Penggemar dari hidangan ini tentu saja tak terhitung jumlahnya. Katsu atau kependekan dari katsuretsu merupakan makanan cutlet yang bertabur remah roti (bread crumb) yang digoreng membungkus irisan daging tanpa tulang.
Dalam sejarahnya, masakan katsupertama kali berasal dari tonkatsu yaitu daging babi (pork) yang dipotong seukuran gigitan, dilapisi remah roti setebal 1-2 cm, dicelup telur kemudian digoreng.
Menu ini biasanya disajikan bersama irisan kol dan atau miso soup yang berasal dari fermentasi kedelai, beras, atau campuran keduanya dengan garam. Hidangan ini populer di Negeri Matahari Terbit itu pada akhir abad 19.
Saat itu, terciptanya katsu dipercaya merupakan makanan gaya Barat (yoshoku) yang merupakan adaptasi masakan Eropa. Tonkatsu disajikan pertama kali pada 1890 di sebuah restoran masakan Western di daerah Ginza, Tokyo.
Pada perkembangannya, menu katsu terbuat dari berbagai variasi seperti daging ayam (chicken katsu), daging sapi (beef katsu), juga makanan laut (seafood katsu).
Restoran yang spesial menyajikan katsu dalam menunya adalah Katsusei. Tempat makan ini didirikan pertama kali di Utsunomiya, ibu kota dari Tochigi, sebuah daerah administrasi di Jepang.
Menu katsuyang berasal dari daerah yang kira-kira berjarak sekitar 1 jam perjalanan ke utara Tokyo itu memang telah lama menjadi favorit warga. Di Indonesia sendiri, Katsusei dibuka sejak November 2008 lalu di East Mall Lantai 5, Grand Indonesia, baru setelah itu menyusul di Lantai 1, Plaza Indonesia.
Selain Jepang dan Indonesia,restoran ini juga telah hadir di Singapura.Bisa dibilang, Katsusei merupakan tempat makan pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang hanya menyajikan menu katsu sebagai menu andalannya. Floor Supervisor Katsusei Grand Indonesia Billie Kurniawan mengatakan, pihaknya berupaya menyajikan menu katsusesuai rasa aslinya di Jepang.
Karena itu, semua bahan baku dan bumbu masakan diimpor langsung dari sana. ”Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, Katsusei sudah ada di Indonesia. Karena dari rasa dan penyajian benar-benar autentik sesuai aslinya,” tuturnya.
Menurut dia, pihaknya memang menyasar tamu yang berasal dari para ekspatriat Jepang atau China yang bekerja di pusat bisnis Jakarta, atau yang tinggal di apartemen atau hotel seputaran Ibu Kota.
Namun, tidak menutup kemungkinan para anggota keluarga warga pribumi yang berasal dari kalangan menengah ke atas juga bisa menikmati bersantap di restoran ini.
”Memang sekitar 70% pengunjung didominasi ekspatriat Jepang,” ujar Billie.
Untuk memberikan kepuasan pengunjung, desain restoran dibuat nyaman dan cozy. Saat pertama kali memasuki ruangan saja kita akan dibuat terkesima dengan hiasan pohon bambu hijau dari cutting stiker yang ditempel menutupi partisi kaca di sekeliling restoran. Terasa hijau dan rimbun.
Bergaya modern Japanese, interior restoran banyak menggunakan ornamen berbahan metal dan kayu. Uniknya, setiap meja dibatasi dengan dinding kaca transparan yang berfungsi sebagai dinding partisi.
Di atas partisi kaca tersebut ditempel mangkuk-mangkuk dari porselen dan keramik biru yang menjadi sebuah hiasan yang sangat indah. Karena transparan, mangkuk tersebut seolah melayang.
Menu yang tersedia di sini, ujar Billie, terdiri atas berbagai variasi katsusei misal chicken katsu, beef katsu, dan seafood katsu. Juga tak ketinggalan pork katsu. Semua makanan sangat mengundang selera dan disajikan dalam porsi yang besar dan mengenyangkan.
”Bahkan, satu menu itu bisa saja dimakan untuk dua orang,” katanya.
Meski di sini tersedia pork katsu, Billie menjamin alat memasak, peralatan makan, serta dapur pengolahan dibuat terpisah dengan bahan makanan yang halal sehingga tidak tercampur satu sama lain.
Katsusei sangat memerhatikan dan menjunjung tinggi komitmen soal ini. ”Jadi pengunjung muslim tidak perlu khawatir mencicipi masakan di sini,” terangnya.
Billie menerangkan, bahan baku dan bumbu yang digunakan di tempatnya merupakan produk terbaik dan berkualitas tinggi. Karena itu, tidak heran jika harga makanan di sini relatif lebih mahal dibanding tempat makan lain. Tetapi tentu saja semuanya sesuai dengan cita rasanya yang tak ternilai dan memuaskan.
”Sebenarnya kalau dibandingkan dengan harga aslinya di Jepang tidak jauh berbeda. Daripada jauh-jauh ke sana, mending makan di sini,” katanya.
Daging sapi misalnya, Katsusei hanya menggunakan daging wagyu yang sudah sangat terkenal kelembutan dan kenikmatannya, bukan daging yang sudah dibekukan. Bread crumb atau di Jepang disebut dengan panko, yang digunakan untuk membalut daging terbuat dari roti putih khas negara Sakura itu.
Bentuk panko yang seperti remah-remah tersebut menjadikan rasanya sangat crunchy usai digoreng. Minyak yang digunakan juga canola oil yang sangat menyehatkan. Kelebihan minyak bunga canola yaitu murni dan alami, tanpa kolesterol, tidak meninggalkan aroma, dan tidak mengubah rasa asli makanan.
Cocok bagi Anda yang sangat peduli akan kesehatan. Seluruh bahan baku terbaik tersebut diolah untuk menjadi premium katsu yang autentik dan istimewa. Katsusei yang berkapasitas 106 orang tempat duduk ini buka setiap hari mulai pukul 10.30 WIB hingga 22.30WIB.
Selain fasilitas free Wi-Fi dan ruangan merokok, di sini juga tersedia kartu member yang disebut loyalty card. Bagi Anda member, akan mendapatkan diskon 25% untuk food and beverage. Selain itu, ditambah voucher ulang tahun saat merayakan hari bahagia tersebut.
Sumber : okefood
Lihat juga :
marzano
loewy
table8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar