Setiap orang pasti mempunyai makanan favorit yang mungkin berbeda dengan orang lain. Hal ini kadang menyulitkan kita dalam menentukan tempat sebagai meeting point. Kebanyakan, tempat makan yang ada hadir dengan spesialisasinya.
Namun, kebingungan itu akan sirna jika menjadikan The cafe sebagai pilihan. Selera makan yang bervariasi akan dimanjakan dengan ragam makanan dari berbagai belahan dunia.
Disajikan dengan model buffet, seluruh menu tertata rapi dalam ruang-ruang cantik dengan interior yang mengusung lima elemen. Anda bisa menikmati semua makanan sepuasnya.
Pengunjung bisa memilih Earth (Lifestyle Section) untuk menikmati berbagai minuman dan makanan ringan. Interior yang didominasi warna putih dan furniture yang klasik menjadikannya tempat yang pas untuk hang out.
Lalu Water (Pastry Section). Paduan warna putih dan biru dengan tema Lavender yang feminin juga bisa menjadi pilihan untuk bersantai. Beragam kue, es krim dan coklat bisa dinikmati di area ini. Salah satu yang wajib dicoba adalah Chocolate Liquid Centre.
"Harus dimakan panas-panas, biar bisa menikmati lelehan coklatnya di dalam kue," kata Marsha Ariani, Assistant Communication Manager Hotel Mulia yang menemani saya siang itu.
Mmm...benar saja. Kue coklatnya memang sedap. Bertekstur lembut, ringan dengan rasa manis yang pas. Apalagi saat saya membelah kue pas di tengah sehingga mengalirkan lelehan coklat yang masih panas. Terpaan coklat cair yang panas di lidah bercampur dengan potongan kue yang lembut semakin menambah kenikmatan dalam menyantapnya.
Ruangan lain adalah hadir dengan tema Gold. Di sini, Anda dapat menemukan ragam makanan Asia dan Timur Tengah. Ada dimsum, mie ayam, aneka menu Indonesia, Thailand dan India. Saya mencoba menu India karena jarang mencicipinya. Marsha menyarankan saya menjajal nasi special dari India, Safron Rice. Bentuknya agak berbeda dengan nasi Indonesia. Lebih langsing dan lebih panjang. Untuk rasa, tidak jauh berbeda dengan nasi dalam negeri.
Sebagai menu pendamping nasi, saya memilih Samala Chicken, ayam bumbu kare spesial dari India. Ayamnya empuk, kuah karenya pun sedap dan tidak terlalu pedas. Kental tapi segar karena diolah tanpa santan.
Tepat bersebelahan dengan Gold, ada ruangan bertajuk Wood. Bagian ini khusus menyajikan masakan Jepang. Apalagi kalau bukan aneka sushi dan sashimi. Wow, salah satu makanan kegemaran saya.
Sesuai dengan tema, Wood menghadirkan suasana natural dengan model Japanese Kitchen yang didominasi kayu dan batu. Salmon segar dan beberapa jenis sushi menjadi pilihan saya. Benar-benar fresh dan yummy.
Puas menikmati sushi, saya beralih ke elemen terakhir, Fire yang menyajikan aneka menu barat. Sentuhan warna merah dan kuning menjadikan ruangan ini elegan dan modern. Saya memilih pasta panggang dan spaghetti seafood. Karena perut mulai terasa penuh, saya meminta porsi kecil saja, sekedar untuk mencicipinya. Mmm...pasta panggangnya oke. Lembut dan gurihnya begitu terasa.
"Selain buffet yang harganya Rp. 169.000++. Tetapi ada juga kok ala carte dengan harga bervariasi mulai Rp. 30.000-an," terang Marsha.
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB. Sudah dua jam lebih saya di The Cafe bersama Marsha menikmati berbagai makanan. Pantas saja perut ini sudah terasa penuh. Tetapi puas rasanya...
Sumber : nasional.kompas
Lihat juga :
Starbucks
Coffee bean
Tidak ada komentar:
Posting Komentar