Pages

WELCOME TO MY BLOG

Kamis, 07 Oktober 2010

Memodifikasi Dough Pizza

TAK semua makanan Eropa digemari di Indonesia. Itu sebabnya, juru masak lokal harus mampu memodifikasi menu Barat agar diterima lidah orang Indonesia.

Masyarakat Makassar termasuk yang sulit menerima penetrasi makanan Eropa. Tidak banyak warga Kota Makassar yang menggemari masakan Eropa, kecuali bagi mereka yang sudah terbiasa menyantap menu-menu Barat karena pernah tinggal di Benua Biru tersebut. Ada juga orang yang menyantap menu Eropa karena didorong rasa ingin mencicipi cita rasa makanan dan minuman khas Barat.

Walau memiliki pangsa pasar yang sempit, makanan Eropa tetap dianggap istimewa oleh sebagian pengelola restoran di Makassar. Salah satu tempat makan yang menawarkan menu-menu Barat itu bernama kafe & resto de Luna.

Sejumlah menu andalan yang diminati pengunjung kalangan eksekutif Kota Makassar adalah masakan Barat seperti beef roulade, black pepper, dan ayam panggang. Selain itu, ada racikan khas ala kafe ini, yakni de luna pizza. Pizza yang satu ini bentuknya terlihat cukup berbeda dari pizza pada umumnya.

Executive Sous Chef de Luna Resto & Cafe Eko Hadiwijaya mengatakan, kuliner Western, terutama makanan Eropa, masih cukup sulit dipasarkan di Makassar. Pencintanya hanyalah segelintir orang. Contohnya, dia menyebutkan, langganan di de Luna untuk menu-menu Barat adalah orang-orang Jepang yang kebetulan sedang mengadakan pertemuan di Makassar.

Demi menjaga cita rasa yang bermutu, biasanya pemesanan menu dilakukan sepekan sebelumnya. "Menu populer memang Eastern. Kalau selera Barat biasanya yang simpel seperti steak. Tapi, ada juga yang menyukai menu Western yang komplet. Biasanya mereka memang sudah terbiasa atau memang ingin mencoba," kata Eko, sedikit menganalisa.

Seperti kecenderungan cita rasa hidangan Barat, khususnya yang berasal dari Eropa, beef roulade black pepper, ayam panggang, dan de luna pizza juga memiliki percampuran rasa, yakni pedas, asam, dan manis. Cita rasa menu yang berkiblat ke Prancis tersebut hampir menyerupai menu-menu Nusantara yang kaya akan bumbu. Apalagi dengan aneka daging yang menjadi favorit sebagian besar pencinta kuliner.

Beef roulade black pepper rasanya gurih. Menu ini berbahan baku tenderloin yang dibentuk menjadi gulungan dan diisi dengan dill dan sayuran. Untuk melengkapi tampilan menu ini, chef de Luna sengaja meletakkan sekeranjang kecil sayuran, tomat, dan roasted potatoes yang tentunya gurih. Cita rasanya semakin mantap karena dipadukan dengan siraman saus tomat. Cita rasa yang hampir sama bisa dirasakan pada racikan bahan-bahan untuk menu de luna pizza.

Jenis makanan khas Italia itu disajikan dalam bentuk yang berbeda. Pizza pada umumnya memiliki dough berupa lempengan dan menampakkan bahan-bahan penyertanya. Sementara dough de luna pizza malah menutupi bahan-bahan penyerta pizza seperti sosis, paprika, tuna, dan jagung.

"Kami bikin modifikasi saja. Rasanya juga sedikit berbeda. Kami racik sendiri dough untuk pizzanya dari terigu yang memiliki protein tinggi," jelas Eko.

Campuran pizza dough ini bervariasi, yakni sosis sapi, tomato concasse, paprika, oregano, salami, dan keju mozzarella. Yang cukup khas dari menu-menu Western ala de Luna adalah campuran olive oil yang akan membuat cita rasanya bertambah eksklusif. Ada lagi menu yang cukup populer di kafe yang terletak di kawasan Jalan Ahmad Yani ini, yaitu lumpia shanghai. Penyajiannya mirip dengan beef roulade black pepper yang dipotong miring. Tepung rotinya terasa gurih.

Di samping itu, cita rasa lada, daging ayam, dan udang yang menyatu juga membuat sajian ini berasa cukup pedas. Sementara sedikit rasa manis muncul dari taburan saus tomat. Untuk melengkapi sajian-sajian tersebut, jangan lupa menyeruput segelas amazing espresso.

Sedikit campuran vodka membuat minuman ini terasa pahit. Namun, jika ingin benar-benar merasakan cita rasa menu Eropa, khususnya untuk acara dinner, Anda wajib mengolaborasi semua menu tadi.



Sumber     : ngobrolaja
Lihat juga : sandwich, burger, pizza hut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar