TIDAK jauh beda dengan negara tetangganya, Thailand, Kamboja dan Laos, meja-meja makan di restoran bercitarasa Vietnam didominasi mi dan makanan laut, dengan rempah-rempat menggoda lidah. Beberapa makanan unggulan Vietnam dapat ditemukan di Hotel Intercontinental Jakarta Midpalaza Jakarta sejak 1 Juli.
Perkenalan menu negeri yang sempat dijajah lama oleh Prancis ini diusung dalam acara A Culinary Journey Across Vietnamese belum lama ini. Pelataran ruangan Java Restaurant penuh dengan berbagai macam menu Vietnam. Secara kasat mata, hampir semua bahan makanan bisa temui di pasar-pasar tradisional maupun supermarket di Indonesia.
Tapi tunggu dulu! Tiga juru masak yang sengaja didatangkan dari Saigon tengah asyik meracik berbagai bumbu masak. Setelah 20 menit bertutur panjang lebar, akhirnya saya mendapatkan rekomendasi untuk mencicipi tiga makanan istimewa yang nantinya bisa dipesan di Java Restaurant.
Ketiga menu istimewa itu adalah goi cuon alias vietnamese spring roll, banh my vietnam atau vietnamese bread dan tthit bo noung la lot atau beef in wild betel leaves.
Le Thi Thao, salah seorang chef, menjelaskan makanan Vietnam sangat variatif, mengingat negeri ini punya pegunungan juga pesisir pantai. "Goi cuon masih menjadi andalan. Makanan ini khas dan menjadi makanan yang disajikan di berbagai pesta di Vietnam," jelasnya.
Kendati demikian, terdapat pula beberapa menu lain seperti daging sapi panggangan, roti gulung isi ayam panggang hingga sup mi vietnam. "Mungkin untuk mi dan sapi panggang bisa ditemukan di negara lainnya. Namun, kami memiliki kekhasan tersendiri," ujar wanita asal Saigon itu yakin.
Goi cuon
Sebagai menu pembuka, goi cuon berbentuk seperti lumpiah. Namun, makanan ini disajikan dengan dua cara, yaitu secara mentah dan setengah matang. Masyarakat Vietnam menyakini makanan mentah kaya vitamin. Bila dicermati, menu ini pernah saya temukan di Kota Vientiane, Laos tahun lalu. Namun, ada sedikit perbedaan rasa.
"Kami menyajikan dengan cara mentah karena lebih sedap dan segar. masyarakat kami sangat menyukai makanan mentah, terutama sayur-sayuran dan makanan laut," tutur juru masak lainnya, Lan Anh.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk meracik goi cuon mudah di dapatkan, sayur kol, toge tahu, mi, daging sapi, cumi, dan nem atau rice paper.
Cara pembuatannya cukup mudah. Terlebih dahulu semua bahan disatukan, lalu dibungkus dalam nem menyerupai lumpia. Untuk bumbu, cukup menambah saus pedas ataupun manis. Rasa menu makanan ini seperti sedikit asam dan manis.
"Biasanya nem didatangkan dari Vietnam kerena memiliki perpaduan bumbu yang berbeda dengan negara lainnya," tutur Anh penuh semangat.
Banh my vietnam
Bila dicermati, bahan-bahan dasar pembuatan menu ini hampir sama dengan bahan-bahan untuk membuat goi cuon. Namun, menggunakan roti untuk membalut bahan-bahannya. Roti sengaja didatangkan dari Saigon. Pasalnya, memiliki cita rasa berbeda. Setelah semua bahan diracik dan berbentuk seperti hotdog, banh my vietnam siap disajikan.
Menu ini sangat keras apabila diggit. Roti yang cukup keras akan melunak bila di padukan dengan minuman hangat, sepeti teh atau coklat. Tentunya, makanan ini sangat lezat dengan aroma rempah.
Thit bo noung la lot
Berbentuk semacam sate tusuk dengan dibalut daun kucai. Makanan ini menjadi favorit bagi masyarakat Vietnam Selatan. Cita rasa oriental kental pada menu ini. Menu ini memiliki ciri khas Vietnam. Bahan-bahan yaitu daging sapi segar, daun siri dan kucai, garam, dan sedikit rempat-rempah.
Semua bahan dicincang (digiling) dan dibungkus dalam lembaran daun sirih. Lalu dipanggang di atas bara api seperi memanggang sate. Lama pembakaran kira-kira 5 menit. Setelah itu, thit bo noung la lot siap disajikan. Rasanya cukup menikam penciuman karena dibalut daun sirih, namun dijamin dapat membuat Anda ketagihan.
"Kami berusaha untuk memperkenalkan makanan Vietnam ke setiap negara, termasuk Indonesia. Makanan di negara kami cukup sama dengan Indonesia, namun rasa dan bahannya sedikit lebih berempah," jelas Thao. Anda mau coba?
* mediaindonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar